Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DP2KP) Kota Banda Aceh kembali mengadakan pelatihan budidaya tanaman hidroponik untuk kedua kalinya. Pelaksanaan pada tahun ini agak sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya terutama terkait model hidroponiknya. Pada tahun 2017 menerapkan model pakai sumbu (wick system) dan menggunakan wadah stirofoam buah, sedangkan pada tahun 2018 memakai sistem NFT (Nutrient Film Tehnique) atau air mengalir terus menerus selama 24 jam dan fasilitas hidroponik dibagikan dalam 5 kelompok.
Kecamatan Ulee Kareng menjadi model percontohan pelaksanaan hidroponik skala komunal, karena dengan model ini diharapkan hasil panen lebih banyak dibandingkan dengan model stirofoam. Pelatihan ini sendiri dilaksanakan selama 2 (dua) hari penuh dari pagi sampai sore hari. Pada hari pertama dimulai dengan pembukaan secara resmi oleh Kepala DP2KP Banda Aceh Ir. Zulkifli Syahbuddin, MM dan dilanjutkan dengan materi tentang Hidroponik Solusi Pertanian Perkotaan. Dalam pembukaan Kepala DP2KP menyatakan bahwa hidroponik merupakan solusi terbaiki untuk pemanfaatan pekarangan di perkotaan dan juga tidak membutuhkan keahlian khsus dengan kata lain siapa saja bisa melakukannya. demikian ujarnya.
Pemateri kedua tentang strategi wirausaha dengan narasumber Bapak Jalaluddin, S.Pd., M.Pd selaku penggagas pemuda wirausaha hidroponik di gampong Lampulo Kecamatan Kuta Alam. Pak Jalal lebih menekankan tentang peran pemuda dalam meningkatkan semangat berwirausaha di Kota Banda Aceh, Sedangkan tentang teknik budidaya tanaman secara Hidroponik yang diisi oleh Sdr. Marzukri, SP selaku praktisi Hidroponik dan juga Alumni Fakultas Pertanian Universitas Abulyatama.
Adapun jumlah peserta yang terlibat dalam pelatihan ini sejumlah 30 orang yang berasal dari 5 gampong di Kecamatan Ulee Kareng. Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta akan mempraktekkan ilmu yang telah dipeorleh di gampong masing-masing dan juga setiap kelompok akan dibagikan paket hidroponik lengkap. Pihak Dinas berharap setelah mendapatkan fasilitas tersebut untuk langsung melakukan penanaman seperti yang telah diajarkan oleh narasumber. Pada saat penutupan panitia juga berpesan bahwa nanti pada saat panen perdana akan dipanen secara simbolis oleh Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh sehingga akan menambah motivasi bagi masyarakat dan gampong lain.